Oleh : Muakrim M Noerz Soulisa
Di sini, di tanah bauh rempah
Di sini, di tanah bau bangkai
Disini bau darah
Di sini bau asin laut
Di sini aku minta air matamu
Aku minta ulur tanganmu
Menjagaku.....
Merawatku.....
Lindungiku....
Provinsi
Maluku tidak hanya terkenal dengan Cengkeh dan pala atau juga wisata alamnya
(laut dan pantai) yang terkenal indah dan pastinya mejadi ekstasi bagi para
penikmatnya, namun Maluku juga memiliki tempat-tempat bersejarah yang menyimpan
cerita tentang gigihnya perjuangan melawan penjajah.
Mungkin
bagi sebagian orang Benteng Amsterdam
terdengar kurang familiar, terlebih untuk mereka yang bermukim di luar provinsi
Maluku,
Nah..........!
untuk itulah postingan kali ini Saya akan memberikan sedikit gambaran mengenai
tempat-tempat bersejarah yang bisa anda kunjungi, selain Benteng Amsterdam
tentunya (wisata sejarah di Kecamatan Leihitu).
Semoga
Informasi mengenai objek wisata sejarah di Maluku (Kecamatan Leihitu khusunya)
bisa menjadi peta petualangan anda guna menyusuri lorong waktu peradaban.
A.
Benteng Amsterdam


Adapun
yang dapat anda saksikan pada Benteng Amsterdam yakni berupa perlengkapan
perang milik belanda dan juga barang pecah belah yang telah berusia ratusan
tahun. untuk tambahan di Desa Hila juga terdapat banyak Rumah Tua (Rumah Marga)
yang telah dinyatakan oleh pemerintah sebagai bangunan cagar budaya.

B.
Gereja Tua Imanuel

C.
Mesjid Tua Wapaue

"Mesjid
Wapaue," Begitulah masyarakat menyebutnya. Nama Wapaue sendiri dalam
bahasa daerah Kaitetu (Desa dimana Situs bersejarah ini berada) berarti dibawah
pohon mangga barabu atau juga dikenal dengan sebutan mangga hutan
(Istilah orang Ambon), yah' mungkin karena disekitaran Mesjid Tua ini banyak
terdapat pohon tersebut.
Mesjid
Tua Wapaue di bangun pada tahun 1414 dan sebagaian kalangan menilai bahwa
Mesjid ini merupakan Mesjid tertua di Indonesia. Namun entah kenapa hingga saat
ini, Sejarah yang kita ketahaui dari buku-buku pelajaran bahwa mesjid yang
tertua adalah Mesjid Demak.
berangkat
dari kontroversi tersebut mari kita beralih pada peninggalan-peninggalan
peradaban Islam yang masih tersimpan dengan rapi di Mesid ini. Diantaranya :
1. Mushaf
tulisan tangan yang menurut penelitian Abdul Bagir Zein, isi dalam masjid ini
dihiasi dengan mushaf al-Qur‘an yang merupakan mushaf tertua di Indonesia,
yaitu mushaf Imam Muhammad Arikulapessy (imam pertama masjid Wapaue) yang
selesai ditulis tangan di atas kertas Eropa pada tahun 1550.
2. Mushaf
Nur Cahya (cucu Imam Muhammad Arikulapessy) yang selesai ditulis pada tahun
1590. Nur Cahya juga menulis karya-karya lain yang juga ditempatkan di dalam
masjid, yaitu kitab Barzanji (yang berisi tentang riwayat dan pujian-pujian
kepada Nabi Muhammad SAW).
3. Kumpulan
khutbah Ramadhan tahun I661, kalender Islam tahun 1407, dan manuskrip Islam
lainnya yang telah berumur ratusan tahun.
4. Batu
dan timbangan kayu untuk menentukan jumlah zakat fitrah bagi penduduk asli pada
saat itu.
Selain
ketiga objek wisata sejarah yang disebutkan di atas, ada juga beberapa lokasi
bersearah lainnya yang juga berada dalam Kecamatan Leihitu. Yakni,
1. Benteng
Kapahaha yang terletak di Desa Morela (11 Km dari Kota Kecamatan/Hila) Benteng
yang terletak di daerah strategis ini (Tebing Terjal) merupakan pusat
perlawanan para pejuang Tanah Hitu beserta dengan para kapitan dan malesi
dari Nusa Ina dalam melawan kolonial Belanda dalam perang Kapahaha
2. Sekitar
20 Km ke arah barat dari Ibu Kota Kecamatan Leihitu, yakni di Desa Negeri Lima
juga terdapat sebuah benteng milik VOC yang terletakdi tepian pantai, namun
struktur bangunan dan peninggalan-peninggalan lainya sangat tidak terawat.
Nah...........!
Selamat
berwisata menyusuri lorong waktu melalui bangunan-bangunan cagar budaya yang
pastinya sangat eksotis dan bakalan membuat anda berdecak kagum.
Oh iya, satu lagi nih yang sangat penting, angkot terakhir untuk kembali ke kota - dari tempat wisata sejarah ini, tersdia sampai dengan Pukul 5 sore, tapi jika anda menggunakan mobil charteran, maka terserah deh mau pulangnya jam berapa. Pokoknya untuk transportasi saya jamin aman.
Ada lagi nih... (Kok ada lagi?) hehehehehe...
- Biaya masuk = 10.000/orang (per satu situs bersejarah)
- Ongkos mobil (jika menggunakan angkutan umum) = 20.000 (PP)
- Jika menggunakan mobil charteran (antar-jemput) = kurang lebih, Rp.300.000-Rp.400.000
"Sekedar saran, jika anda berkelompok maka sebaiknya menggunakan mobil charteran"
- Nah bagi anda yang merasa kelebihan uang, anda dapat menggunakan mobil rental (harganya berfariasi,) tergantung lama nyewa dan jenis mobil.
- Untuk konsumsi anda tidak perlu khawatir, sebab banyak warung/rumah Makan di daerah pelabuhan (Hila)
Satu lagi (Kok ada lagi sih?) o___o',
"Jika tak ingin petualangan sejarah anda hanya dianggap cerita belaka maka ...
maka....
maka...
maka...
maka...
"APAAN SIH??????"
"Jangan lupa bawa kamera dan alat dokumentasi lainnya gan.." hehehehehehe...
Semoga
postingan ini bermanfaat bagi anda yang ingin mengunjungi Kota Manise"
Mari
sama-sama kita jaga dan lestarikan alam, kekayaan sejarah dan khasanah budaya.
Salam
basudara dari Tanah Raja-raja........
Foto :
Berbagai sumber
4 komentar:
Mantap gan..... Ni Bisa di jadikan referensi sejarah.... LANJUTKAN untuk berkarya gan....
Mantap gan..... Ni Bisa di jadikan referensi sejarah.... LANJUTKAN untuk berkarya gan....
Terimaksih untuk kunjungannya Gan...
Jangan bosen2 beerkunjung yah....!
:)
Beta lahir di negeri kampung yg bersejara sy bangga bahwa di tempat kelahiran sy Hila sarani terdapat 3 tempat yg merupakan peninggalan penjajahan Portugis and Belanda
1.gereja Imanuel
2.benteng Amsterdam
3.mesjid Tua di kaitetu
Gereja Imanuel dulunya di bangun oleh penjajahan portugis ( gereja katolik ) lalu datang penjajahan Belanda memukul mundur penjajahan Portugis Dan gereja Imanuel di ambil alih oleh Belanda ( Protestan ).
Posting Komentar